Oleh: Aula Eswin*
Di Indonesia, politik selalu menjadi topik yang menarik perhatian karena dinamisitasnya. Apakah ada perkembangan spesifik yang ingin kamu ketahui. Atau kamu ingin tahu apa saja fenomena yang ada pada politik Indonesia saat ini?
Politik Indonesia berlangsung dalam rangka republik demokrasi presidensial dimana presiden Indonesia adalah kepala negara dan kepala pemerintahan. Pemilihan umum 2024 menjadi fokus utama politik Indonesia, pemilihan presiden dan anggota legislatif yang menentukan arah politik Indonesia dan kepemimpinan negara untuk beberapa tahun kedepan.
Lantas bagaimana peran kita sebagai mahasiswa ilmu politik? Apakah kita diam saja dengan fenomena yang sedang terjadi saat ini? Dimana kebijakkan serta cara berpikir kita supaya elite politik tersebut dapat paham terhadap apa yang terjadi pada politik di Indonesia saat ini.
Berbicara tentang perkembangan politik di Indonesia, kita pasti terfokus pada pemilihan umum 2024 yang sudah berlalu maupun juga pilkada yang akan datang. Pada saat itulah perkembangan yang spesifik dapat kita lihat apakah politik Indonesia ini semakin maju atau bahkan merosot, kemudian kita perlu membandingkan dengan pemilihan umum pada tahun sebelumnya.
Seperti pemilihan umum 2019, adalah peristiwa politik yang signifikan, terutama dengan banyaknya negara yang menggelar pemilihan umum pada tahun tersebut. Misalnya, India, Indonesia dan Australia adalah beberapa negara dengan pemilihan umum besar-besaran pada tahun tersebut.
Di Indonesia, pemilihan umum presiden dan legislatif dilangsungkan pada April 2019 menarik perhatian besar karena menjadi momen demokrasi penting dalam sejarah negara ini.
Banyak sekali terjadi money politik pada pemilihan umum 2019, bentuk pembelian suara dengan salah satu cara memberikan keuntungan semata kepada para pemilih agar calon legislatif dapat memiliki banyak suara, dengan begitu para calon legislatif tersebut dapat menduduki kursi di parlemen.
Dengan begitu uang sudah menjadi alat transaksi untuk membeli suara rakyat, dikalangan para calon legislatif menggunakan uang untuk mendapatkan dukungan suara dari masyarakat sudah menjadi hal yang wajar dan terlihat biasa saja.
Christy Messy Lampus, Marlien T. Lapian, Efvendi Sondakh (2022) Fenomena Politik Uang Dalam Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2019 di Kecamatan Wanea. Pada kajian politik uang strategi yang dipakai oleh kandidat dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu strategi perseorangan dan kemudian strategi materialistic. Pengelompokan ini didasarkan pada dua perspektif yang berkembang dikalangan calon legislatif.
Pertama, perspektif perseorangan yang menyatakan bahwasanya para pemilih akan memilih calon legislatif yang dia kenal, semakin kuat hubungan emosional antara si pemilih dengan calon legislatif tersebut maka besar kemungkinan calon legislatif tersebut terpilih menjadi anggota legislatif.
Kedua, perspektif materialistis yang menyatakan bahwasanya seorang pemilih akan memilih calon legislatif yang paling menguntungkan baginya. Keuntungan instan tersebut yang paling bisa dinikmati dalam kondisi pemilihan legislatif adalah keuntungan materil, baik berupa barang, uang maupun jasa, kemudian perspektif ini menegaskan bahwa kehidupan seseorang ditentukan oleh pilihan ekonominya, dan siapa yang memberikan keuntungan semata untuk si pemilih.
Samuel Mangapul Tampubolon (2014), Peran Pemerintahan Dalam Upaya Pemberantasan Korupsi Kaitannya Dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004.
Kemudian upaya untuk menghilangkan money politik di Indonesia ini adalah meliputi pengawasan ketat dari lembaga terkait, penegak hukum yang tegas terhadap pelanggar, edukasi masyarakat tentang pentingnya integritas dalam pemilihan, dan mendorong partisipasi politik yang bersih dan transparan.
Model pemilihan umum dan pilkada yang begitu banyak membutuhkan banyak dana, membentuk titik rentan terjadinya money politik, yang menjadi awal lahirnya kolusi antara pejabat di daerah dengan pengusaha.
Sebagai mahasiswa ilmu politik, peran kita sangatlah penting dalam mengkaji, menganalisis, dan menyuarakan pendapat mengenai dinamika politik yang terjadi.
Salah satu peran utama mahasiswa ilmu politik adalah sebagai agen perubahan dan pengawas dalam proses demokrasi. Fenomena politik uang masih menjadi masalah serius dalam pemilihan umum di Indonesia. Sebagai mahasiswa ilmu politik, kita bisa berperan dalam melakukan penelitian lebih lanjut tentang penyebab dan dampak dari politik uang ini, serta mengadvokasi perubahan kebijakan yang lebih ketat terkait dengan pengawasan, penegakan hukum, dan edukasi masyarakat.
Selain itu, kita juga bisa terlibat dalam kegiatan-kegiatan seperti pemantauan pemilu, kampanye anti-korupsi, dan penyuluhan mengenai pentingnya partisipasi politik yang bersih dan transparan. Dengan demikian, kita bisa berkontribusi dalam memperbaiki sistem politik Indonesia menuju arah yang lebih demokratis dan adil.
Sementara itu, terkait dengan model pemilihan umum dan pilkada yang membutuhkan banyak dana dan rentan terhadap politik uang, penting bagi kita untuk mengkaji lebih lanjut tentang alternatif model pemilihan yang lebih efisien dan transparan. Misalnya, pengembangan sistem pembiayaan kampanye yang lebih terbuka dan adil, serta penguatan peran lembaga pengawas dan penegak hukum dalam mencegah praktik korupsi dan politik uang.
Sebagai mahasiswa ilmu politik, kita memiliki tanggung jawab untuk terus mengkritisi dan mengawasi kebijakan dan praktik politik yang ada, serta berperan aktif dalam membangun kesadaran politik dan mengadvokasi perubahan yang lebih baik bagi masyarakat dan negara.
*Penulis adalah mahasiswa semester 4 Prodi Ilmu Politik FISIPOL UIN Ar-Raniry Banda Aceh