Takdir datang menjemput bidadari kecil nan terbaring rapuh
Menyisakan isak tangis tak berdarah
Kepergian bidadari kecil itu meninggalkan sakit teramat pahit
Semua ini terlalu cepat
Bak belati tertancap diperih luka
Menghujam hati tak bertulang
Kutanyakan pada mereka dimana letak penawarnya
Kutanyakan pada mereka adakah perih selanjutnya
Raga ini tak lagi berpenopang
Inikah lagi yang tersisa?
Menitis sepercik air membasahi pelupuk mata
Menciptakan hening teramat bisu
Mengungkap nyata sekian lama bersembunyi
Terlambat sudah
Terlepas, dia sudah merasa bebas
Zakia Vintara (Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh)