BENER MERIAH, GEMAPERS.COM – Dalam sebuah rapat wali murid yang digelar di salah satu Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) di Kabupaten Bener Meriah, sejumlah orang tua siswa menyampaikan kegelisahan mereka terhadap kondisi pendidikan, khususnya perbandingan antara sekolah negeri dan sekolah swasta berbasis Islam Terpadu (IT).
Pertemuan tersebut berlangsung secara informal sebagai ajang berbagi pendapat (sharing session), namun menghasilkan berbagai catatan penting yang menjadi sorotan serius bagi dunia pendidikan di daerah tersebut.
Sekolah Negeri Dinilai “Biasa Saja”
Sejumlah wali murid menilai bahwa sekolah negeri saat ini masih berjalan dengan pola yang monoton dan kurang inovatif. Meskipun berada di bawah naungan langsung pemerintah, mulai dari sistem kurikulum hingga metode pembelajaran, banyak yang merasa bahwa perkembangan peserta didik di sekolah negeri belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.
“Anak-anak kami memang mendapatkan pendidikan, tapi tidak ada perubahan berarti dari tahun ke tahun. Sistemnya begitu-begitu saja,” ujar salah satu wali murid.
Sekolah Swasta/IT Dinilai Lebih Progresif
Sebaliknya, metode pembelajaran di sekolah swasta, terutama yang berkonsep Islam Terpadu, dinilai lebih progresif dan adaptif. Selain menekankan aspek akademik, sekolah-sekolah IT juga dikenal dengan penekanan pada hafalan Al-Qur’an, karakter, dan pembentukan akhlak siswa sejak dini.
“Memang secara fasilitas mungkin belum sebagus sekolah negeri, tapi dari sisi metode pembelajaran dan pendekatan ke anak, jauh lebih terasa manfaatnya,” ujar wali murid lainnya.
Kesenjangan Fasilitas dan Kesejahteraan Guru
Ironisnya, perbedaan kualitas pendidikan ini justru berbanding terbalik dengan kesejahteraan tenaga pendidiknya. Guru-guru di sekolah negeri sebagian besar sudah berstatus ASN atau P3K, dengan gaji tetap, tunjangan sertifikasi, hingga dana BOS untuk menunjang operasional sekolah.
Sementara itu, guru-guru di sekolah swasta/IT masih mengandalkan honorarium dari pihak yayasan, yang seringkali terbatas dan jauh dari kata cukup.
“Tenaga pengajarnya luar biasa berdedikasi, tapi hanya dibayar seadanya. Ini tidak adil, padahal mereka berjasa besar membentuk karakter anak-anak kita,” tegas seorang wali murid.
Harapan dan Seruan Perubahan
Sebagai penutup, para wali murid berharap agar kualitas pendidikan di sekolah negeri dapat segera dibenahi dan ditingkatkan, baik dari segi kurikulum, metode pembelajaran, maupun peran aktif guru dalam membimbing siswa.
“Bukan tidak mungkin pejabat-pejabat kita juga menyekolahkan anaknya ke IT. Ini harus jadi catatan penting bahwa masyarakat saat ini butuh sekolah yang bukan hanya formal, tapi juga memberikan perubahan nyata dalam perkembangan anak,” pungkasnya.
Mereka juga menyerukan agar Pemerintah Kabupaten Bener Meriah lebih serius dalam melakukan evaluasi terhadap sekolah-sekolah negeri, sehingga kualitas pendidikan dapat merata dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh anak bangsa untuk berkembang secara optimal. (Herman)