Bener Meriah, gemapers.com – Akibat padatnya jadwal kunjungan dalam rangka bertatap muka langsung dengan masyarakat sebagai pemilih. Pasangan Tagore-Armia (TagAr) terkadang tidak dapat memenuhi keinginan masyarakat. “Kami menyadari, terkadang masyarakat merasa kecewa dengan semua itu, apalagi dengan cuaca yang kurang bersahabat saat ini. Alih alih kami terpaksa menggabungkan beberapa desa dalam satu pertemuan. Selain itu kehadiran masyarakat juga harus di batasi, hanya sebatas perwakilan saja.
Semua itu akibat banyaknya agenda pertemuan dari masing masing tim dan relawan TAGAR, Sehingga kunjungan ke suatu tempat terpaksa harus ditunda sebagian. Lewat media ini, pasangan Tagore-Armia (TAGAR) calon Bupati dan wakil Bupati Bener Meriah, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bener Meriah yang berada di 10 kecamatan.
Penuturan tersebut disampaikan langsung oleh Tagore dan Armia, saat menggelar pertemuan bersama masyarakat kampung Lewa Jadi kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah. Sabtu (19/10/2024).
Disebutkannya, selama dua bulan ke belakang, kami berdua, jarang berada di posko TAGAR, baik posko Pondok Baru maupun posko utama, kampung Belang Sentang Simpang Tiga.
Akibatnya sebagian relawan, komunitas dan paguyuban, harus menggelar deklarasi bersama harus di posko utama, tanpa harus kami datangi. Tentu hal ini kami perjelas agar tidak fitnah dan kesan pilih kasih diantara sesama pendukung TAGAR. Ungkapnya.
Tagor- Armia juga menyampaikan. Hari ini Sabtu (19/10) sekira pukul 10:00 Wib, tadi pagi, kami menggelar pertemuan dengan perwakilan PORBI Bener Meriah di posko utama TAGAR. Selesai menggelar pertemuan bersama para pemburu hewan liar ini, selanjutnya kami berangkat menuju kampung Lewa Jadi. Sebutnya.
Jadi sekali lagi kami memohon maaf kepada masyarakat kabupaten Bener Meriah, bagi yang belum sempat kami kunjungi. Kami akan tetap berusaha untuk dapat hadir di tengah tengah saudara dan menyatu bersama masyarakat sebagai pendukung TAGAR. Ujarnya.
Sementara dalam pertemuan dengan masyarakat Lewa Jadi, Pasangan Tagore- Armia, kembali menjelaskan terkait visi dan misinya. Selain itu Tagor juga menjelaskan, alasan kenapa harus pulang dan mencalonkan diri kembali sebagai Bupati Bener Meriah.
Menurut Tagor, pasca sepeninggalannya, banyak problematika yang di hadapi oleh kabupaten Bener Meriah. Banyak program yang terbengkalai tanpa ada sesuatu realisasi dan perubahan yang nyata. Sepuluh tahun berjalan, kabupaten Bener Meriah sudah kebanyakan pemimpin. Dalam 5 tahun saja, Bener Meriah sudah memiliki dua Bupati, dengan berbagai macam sebutan, mulai dari Bupati, wakil Bupati, Pj. Bupati, Plt. Bupati, Plh. Bupati dan Pokoknya lengkap sudah semu Imbuhnya.
Akibatnya, lain pemimpin lain pula kebijakannya. Sehingga selama ini, terkesan asik menggerogoti anggaran yang ada ada, tanpa ada upaya untuk melakukan lobi, jemput bola. dan menarik anggaran pusat dan membawa pulang ke Bener Meriah. Apalagi ditambah dengan keberadaan virus Covid 19.
Prihatin dengan semua itu, naluri kepemimpinan saya, bangkit kembali, selanjutnya saya meminta Ir. Armia untuk menemani saya, pulang dan mengabdi kembali untuk Kabupaten Bener Meriah. Ketusnya.
Masih seperti biasa, pasangan TAGAR tetap dengan program yang biasa di tawarkannya kepada masyarakat. Disebutkannya, tugas seorang Bupati dan wakil Bupati adalah mensejahterakan rakyatnya. Jadi apapun akan saya lakukan demi untuk mensejahterakan rakyat Bener Meriah. Ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Tagor juga menyinggung tentang keberadaan dana desa saat in Menurut Tagor dan Armia, dana desa saat ini sudah kebanyakan Perbub. Akibatnya aparatur desa tidak lagi punya kewenangan dalam pemanfaatan dana desa. Sehingga muncul kesan aparat desa tak punya program dan biasa biasa saja.
Padahal kita tau, mereka juga harus tunduk pada aturan yang telah ada. Musrembang desa terkesan hanya sebagai seremonial belaka, sehingga ketika dihadapkan pada implementasi, hasilnya nol gendut jadinya.
Pasangan Tagor dan Armia berjanji, jika terpilih sebagai Bupati dan wakil Bupati, kita akan pangkas perbub perbub yang tidak berpihak kepada masyarakat desa. Tegasnya.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, yang enggan di sebut namanya juga mengatakan. Sampai hari ini aparat kampung belum menerima gaji, sementara masyarakat desa terus menuntut aparat desa harus berada di kantor desa setiap hari. Lalu apa yang mau di makan oleh keluarganya. Ungkapnya.
Disisi lain tokoh masyarakat setempat juga mengatakan. Belum ada perubahan berarti selam bapak meninggalkan Bener Meriah. Sepeda motor Imam kampung, masih pemberian bapak dahulu. Ucapny
Menyikapi apa yang di keluhkan masyarakat, Tagor- Armia, akan mejadikan semua itu sebagai agenda kerja pemerintahanya, bila nanti terpilih. Ucapnya.
Kita akan lakukan perbaikan semua itu. Terutama para penyuluh pertanian, kedepan akan lebih kita berdayakan. Kita harus menyadari, bahwa 90% penduduk Bener Meriah adalah petani, dan hidup bercocok tanam. Maka solusi untuk mensejahterakan masyarakat, harus mempermudah akses berusaha, membuka peluang kerjanya, agar nanti bisa hidup mandiri. Tersedianya lahan garapan sebagai tempat berusaha, tersedianya alat alat pertanian, penyuluh yang konsisten, pembibitan, pupuk dan pelatihan. Saya ini mantan kadis perkebunan, tentu lebih faham dengan semua itu. Jelasnya.
Tagor- Armia juga mengatakan, menjelang pencoblosan, biasanya akan ada “Setan Fajar” imbuhnya. Tagor menamai serangan fajar, dengan istilah Setan Fajar. Dengan tegas Tagor Armia, meminta masyarakat turut serta mengawasi semua itu. Kalau memang ada Setan Fajar, cepat kabari kami, biar kita lawan dengan setan juga, Katanya dengan penuh canda.
Namun dibalik semua itu, Tagor dan Armia juga berharap pilkada ini berjalan damai, jauh dari yang namanya money politik, karena itu kejahatan demokrasi. Jangan kotori hati nurani rakyat dengan setan setan demokrasi.
Mengakhiri orasi politiknya Tagor dan Armia, mengajak masyarakat Lewa Jadi, untuk sama sama membenahi dan mendandani kembali kabupaten Bener Meriah, agar kembali lagi jati dan Marwah yang selama ini telah ternodai. Sehingga para pelaku pemekaran kabupaten ini, tidak merasa kecewa dengan apa yang mereka lihat dan dengar selama ini. Pungkasnya. (Hamdani).