BENER MERIAH, GEMAPERS.COM – Menanggapi simpang siurnya informasi terkait penanganan pascabencana di Kabupaten Bener Meriah, elemen pemuda meminta pihak pemilik alat berat (excavator) yang terlibat dalam pembukaan akses jalan untuk segera memberikan klarifikasi terbuka kepada publik.
Seperti diketahui, bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah titik di Bener Meriah dan Aceh Tengah pada 25 November serta 26 Desember lalu. Musibah ini mengakibatkan banyak akses jalan terputus, salah satunya jalur penghubung Desa Umah Besi menuju Ronga-Ronga.
Salah seorang pemuda Bener Meriah, Yudi, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para donatur dan pemilik alat berat pribadi yang telah bergerak cepat membantu pembuatan akses jalan darurat di lokasi terdampak.

”Kita sangat bersyukur dan berterima kasih atas kedermawanan para pemilik excavator pribadi yang mau menurunkan alatnya untuk membantu masyarakat. Ini adalah bentuk kepedulian yang luar biasa,” ujar Yudi dalam keterangannya, Senin (22/12/2025)
Namun, Yudi menyayangkan munculnya narasi di tengah masyarakat yang menyebutkan bahwa pengoperasian alat berat tersebut murni swadaya tanpa ada campur tangan Pemerintah Daerah (Pemda). Ia menilai informasi tersebut keliru dan berpotensi menyudutkan citra pemerintah.
”Ada informasi yang berkembang seolah-olah pemerintah tutup mata dan tidak ada bantuan sedikit pun. Ini berbahaya karena bisa membentuk opini publik yang buruk terhadap Pemerintah Daerah Bener Meriah,” tegasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Yudi mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah melalui instansi terkait tetap memberikan dukungan nyata terhadap operasional alat berat tersebut di lapangan.
”Faktanya tidak demikian. Pemilik excavator tersebut dibantu oleh Pemerintah Daerah dalam hal penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) serta uang saku bagi operator. Jadi, kurang tepat jika dikatakan tidak ada andil pemerintah sama sekali,” lanjut Yudi.
Demi menjaga kondusivitas dan mencegah provokasi, Yudi mendesak pemilik alat berat agar segera memberikan penjelasan jujur kepada publik mengenai sumber pendanaan operasional yang sebenarnya.
”Ini menjadi aneh; jika dikatakan tidak ada bantuan pemerintah, lalu bantuan BBM dari Pemda dikemanakan? Kami meminta pemilik alat berat bicara jujur agar masalah ini tidak menjadi bola liar yang merusak nama baik daerah. Kejujuran ini penting agar niat baik membantu bencana tidak ternodai oleh kepentingan atau informasi yang menyesatkan,” tutup Yudi. (RG)









































