BENER MERIAH, GEMAPERS.COM – Suara riang anak-anak berpadu dengan tepuk tangan khas Pramuka menggema di kawasan Scout Camp Taman Arboretum Bale Atu, Kecamatan Bukit. Setelah sekian lama vakum, aroma semangat itu akhirnya kembali mewarnai bumi Bener Meriah lewat Jambore Cabang Pramuka 2025.
Selama tiga hari, 2–5 Oktober 2025, ratusan Pramuka penggalang dari 18 gugus depan berkumpul. Ada 25 regu putra dan 36 regu putri yang ikut serta, sebagian datang dari madrasah, sebagian lain dari sekolah-sekolah menengah pertama. Mereka hadir bukan hanya untuk bertanding dalam keterampilan, melainkan juga untuk merasakan kebersamaan, belajar kemandirian, dan mengikat persaudaraan.
“Ini adalah momen bersejarah bagi Kwarcab Bener Meriah setelah 10 tahun vakum. Kami ingin mengembalikan semangat Pramuka agar tetap relevan bagi generasi muda,” ujar Jasrin Tanjung, S.Pd., Ketua Panitia Jambore, sembari menatap peserta yang tengah bersiap mengikuti kegiatan.
Jambore dengan tema “Berkira: Bersih, Kreatif, dan Gembira” ini bukan sekadar perkemahan biasa. Ada pelatihan kepemimpinan, keterampilan hidup, permainan tradisional, hingga kegiatan kebersihan lingkungan. Semua dirangkai agar setiap peserta merasakan pengalaman yang tak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik.
Suasana makin semarak saat Ir. Armia, Wakil Bupati sekaligus Ketua Kwarcab Pramuka Bener Meriah, membuka kegiatan. Dengan memukul rapa’i bersama unsur Forkopimda, ia menandai kembalinya gairah gerakan Pramuka di daerah ini.
pembentukan kepribadian anak muda. Mereka belajar disiplin, kepedulian sosial, kepemimpinan, dan kerja sama. Semua itu akan membekali mereka menjadi generasi tangguh di masa depan,” pesan Armia dalam amanatnya.
Jambore tahun ini terasa istimewa, karena bertepatan dengan peringatan Hari Pramuka ke-65. Momen ini seolah mengingatkan bahwa gerakan Pramuka bukan sekadar kegiatan masa lalu, tetapi warisan yang hidup dan terus dibutuhkan.
Di tengah dunia yang serba cepat dan digital, Pramuka hadir memberi ruang bagi generasi muda untuk “kembali ke alam”, membangun solidaritas, dan menemukan jati diri. Tenda-tenda yang berjajar, api unggun yang menyala, serta semangat kebersamaan yang membara menjadi saksi lahirnya harapan baru: anak-anak Bener Meriah yang tangguh, mandiri, dan berkarakter. (RG)