GAYO LUES, GEMAPERS.COM– Kabupaten Bener Meriah menorehkan prestasi gemilang dengan dinobatkan sebagai Juara Umum pada perhelatan akbar Pacuan Kuda Tradisional Gayo dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia. Acara yang berlangsung meriah di Stadion Buntul Nege, Blangkejeren, ini resmi ditutup oleh Bupati Gayo Lues, Suhaidi, .M.Pd.
Bener Meriah menunjukkan dominasi yang tak terbantahkan, berhasil mengumpulkan total enam medali emas. Raihan ini jauh melampaui tuan rumah, Kabupaten Gayo Lues, yang menempati posisi kedua dengan empat medali emas, dan Kabupaten Aceh Tengah di posisi ketiga dengan tiga medali emas.
Kekuatan Bener Meriah sudah terlihat sejak babak semifinal, di mana mereka menjadi daerah dengan jumlah kuda terbanyak yang berhasil melaju ke babak grand final, yaitu sebanyak 24 ekor kuda. Prestasi ini menegaskan kualitas dan persiapan matang dari para joki dan pemilik kuda asal Bener Meriah.

Lomba pacuan kuda ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga pesta rakyat yang sangat dinantikan. Ribuan penonton memadati arena Stadion Buntul Nege sejak babak semifinal hingga partai final, menciptakan suasana yang gegap gempita dan penuh semangat. Kemeriahan ini mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat Gayo terhadap tradisi pacuan kuda yang telah mengakar kuat.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Bener Meriah, Sukry Tomtars, senin (27/10/2025), kepada gemapers menyatakan apresiasi yang setinggi-tingginya atas capaian heroik ini.
“Kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh seluruh tim, joki, dan pemilik kuda dari Bener Meriah. Kemenangan ini adalah buah kerja keras dan semangat persatuan,” ujar Sukry Tomtars.
Lebih lanjut, ia berharap momentum kemenangan ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan pada ajang pacuan kuda berikutnya, khususnya pada perayaan HUT Ke-22 Kabupaten Bener Meriah yang akan datang di Lapangan Sengeda.
“Target kami, Bener Meriah kembali mengukir prestasi di ‘kandang’ sendiri. Semoga gelar juara umum ini menjadi pelecut semangat untuk terus melestarikan dan memajukan tradisi pacuan kuda Gayo,” tutupnya. (RG)









































