BENER MERIAH, GEMAPERS.COM – Kisah hidup Tarbiah, janda berusia 40 tahun yang tinggal bersama anaknya di Kampung Batin Wih Pongas, Kecamatan Bukit, Bener Meriah, berada dalam situasi yang amat memprihatinkan dan memerlukan perhatian.
Rumah sederhana yang berdinding bambu dan tenda usang itu sudah mulai rapuh dimakan usia dan terik panas serta derasnya hujan. Suara angin berdesir menembus sela-sela bambu yang sudah rekat rapuh, mengiringi setiap langkah menelusuri gubuk tempat Ibu Tarbiah dan anaknya berteduh.

Ibu Tarbiah, yang selama ini berjuang seorang diri menghidupi dan menafkahi anaknya, menyampaikan kisah pilunya. “Sebelumnya sudah ada dari Baitul Mal Bener Meriah yang datang dua kali meninjau kondisi rumah saya. Namun, sampai sekarang belum ada kepastian apakah saya layak menerima bantuan untuk perbaikan rumah,” ucapnya dengan suara bergetar dan mata yang basah.
Harapan sederhana yang terus ia genggam adalah adanya uluran tangan bantuan untuk memperbaiki rumahnya agar layak huni. “Saya sudah berusaha banyak mengurus bantuan, tapi sampai kini belum ada yang datang membantu,” tambah Ibu Tarbiah dengan lirih.
Kisah perjuangan Ibu Tarbiah menggambarkan nyata betapa kerasnya kehidupan seorang ibu tunggal di desa terpencil, yang tanpa henti berjuang untuk masa depan anaknya di tengah keterbatasan. Semoga ada hati yang tergerak untuk membantu meringankan beban dan memberikan kehidupan yang lebih layak bagi Ibu Tarbiah dan keluarganya. (Herman)









































