BENER MERIAH, GEMAPERS.COM – Ketua Dewan Adat Gayo, Ir. H. Tagore Abubakar, kembali menunjukkan rasa kepeduliannya terhadap sejumlah situs bersejarah, yang memiliki nilai nilai sakral di dataran tinggi tanah Gayo. Seperti baru baru ini, Ir. Tagore Abu Bakar kembali melakukan perbaikan jalan dan jembatan menuju makam Reje, yang terletak di kampung Serule kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah.
“Makam tersebut lebih di kenal dengan sebutan makam dari Reje Muyang Kaya, Makam Reje Sengeda (adik dari Reje Bener Meriah), serta sejumlah makam lainnya.
Sementara itu tujuan perbaikan ruas jalan sepanjang 3 kilometer menuju komplek makam tersebut. Untuk mempermudah akses bagi masyarakat luas untuk berkunjung dan berziarah. Saat ini, Menurut Ir.H.Tagore Abu Bakar, jalan sudah dapat dilalui dengan kendaraan roda empat. Jelasnya.
Kepada media ini Ir. Tagore Abu Bakar mengatakan. “Kita mencoba menghubungkan kembali masyarakat dengan leluhurnya. Agar sejarah dan keberadaannya tidak tenggelam di telan waktu. Ia juga mengungkapkan. “keberadaan situs-bersejarah ini, sangat sakral bagi suku Gayo, tentu dalam hal ini, kita harus menjaga dan merawatnya. Karena ini merupakan warisan sejarah bagi generasi akan datang. Ketusnya. Senin (23/06/2025)
Lebih lanjut ketua Dewan Adat Gayo, Ir. H. Tagore Abubakar juga menekankan akan pentingnya merawat memelihara situs-situs bersejarah ini, karena Raja di Gayo telah banyak melahirkan pahlawan dan pejuang. “Kita harus bangga dengan sejarah kita, untuk itu kita harus menjaga nilai-nilai historis yang di milikinya. Timpalnya.
Ketua dewan adat Gayo, Ir. H. Tagore Abu Bakar juga berharap. Semoga kedepan dengan dilakukannya perbaikan jalan. Masyarakat dapat berkunjung dan berziarah dengan mudah dan nyaman. Imbuhnya.
Ir. H. Tagore Abubakar, sosok yang di kenal sebagai salah seorang pemerhati budaya, begitu peduli dengan keberadaan sejumlah situs situs sejarah, yang ada di kabupaten Aceh Tengah maupun yang ada di kabupaten Bener Meriah.
Ia juga mengingatkan akan pentingnya akan sebuah sejarah, untuk itu. Sudah selayaknya pemerintah dan masyarakat melestarikan dan memeliharanya sebagai situs cagar budaya. Pungkasnya. (Dani)