Oleh: Faras Rolanda*
Agresivitas dan kontrol diri merupakan dua aspek yang sangat relevan dalam memahami perilaku remaja, terutama ketika membahas fenomena kecanduan judi online. Kecanduan judi online telah menjadi salah satu permasalahan serius di kalangan remaja, dengan dampak yang luas terhadap kesejahteraan mental, sosial, dan bahkan finansial mereka. Dalam konteks ini, perlu untuk menjelajahi lebih dalam bagaimana agresivitas dan kontrol diri memengaruhi kecanduan judi online pada remaja, serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut.
Pertama-tama, mari kita bahas tentang agresivitas. Agresivitas pada remaja sering kali muncul sebagai respons terhadap berbagai faktor, seperti tekanan sosial, stres, dan ketidakmampuan dalam mengelola emosi. Dalam konteks kecanduan judi online, agresivitas dapat muncul ketika remaja merasa frustrasi karena kehilangan uang atau gagal dalam permainan. Mereka mungkin merasa marah, putus asa, atau bahkan depresi, yang dapat memicu respons agresif, baik secara verbal maupun fisik. Agresivitas yang tidak terkendali dapat menjadi pemicu bagi perilaku judi online yang berlebihan, karena remaja mungkin mencari pelarian atau cara untuk mengatasi emosi negatif mereka.
Di sisi lain, kontrol diri merupakan kemampuan individu untuk mengatur dan menahan diri dari keinginan yang merugikan, seperti berjudi secara berlebihan. Remaja dengan tingkat kontrol diri yang tinggi cenderung lebih mampu untuk mengendalikan perilaku mereka dalam bermain game online, termasuk judi online. Mereka dapat mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka dan mengambil langkah-langkah untuk menghindari perilaku berjudi yang berlebihan. Kontrol diri yang kuat juga membantu remaja dalam mengelola emosi negatif mereka dengan cara yang lebih sehat, daripada melalui judi online.
Namun, tidak semua remaja memiliki tingkat kontrol diri yang sama. Beberapa remaja mungkin mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls dan keinginan mereka, terutama dalam situasi yang memicu emosi negatif. Faktor-faktor seperti impulsivitas, ketidakstabilan emosi, dan rendahnya kesejahteraan mental dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mempertahankan kontrol diri mereka. Remaja dengan tingkat kontrol diri yang rendah cenderung lebih rentan terhadap kecanduan judi online, karena mereka mungkin kesulitan untuk menghentikan diri mereka dari bermain meskipun menyadari konsekuensinya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa hubungan antara agresivitas dan kontrol diri dengan kecanduan judi online pada remaja adalah kompleks dan saling terkait. Sebuah studi yang dilakukan di Yogyakarta pada tahun 2012 menemukan bahwa remaja yang mengalami tingkat agresivitas yang tinggi dan rendahnya kontrol diri cenderung lebih rentan terhadap kecanduan judi online. Hal ini menunjukkan pentingnya pendekatan yang holistik dalam pencegahan dan pengelolaan kecanduan judi online, yang mencakup baik aspek emosional maupun kognitif.
Selain itu, perlu juga diperhatikan bahwa kecanduan judi online bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang memerlukan tanggapan kolektif. Keluarga, sekolah, komunitas, dan pemerintah memiliki peran penting dalam memberikan dukungan, edukasi, dan layanan yang diperlukan untuk remaja yang mengalami masalah kecanduan judi online. Upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran akan risiko kecanduan judi online, mempromosikan gaya hidup sehat, dan mengembangkan keterampilan pengelolaan emosi dapat membantu remaja membangun kontrol diri yang kuat dan mengurangi tingkat agresivitas mereka.
Dalam hal ini, pendekatan yang komprehensif dan terpadu sangat diperlukan. Ini mencakup edukasi publik tentang risiko kecanduan judi online, layanan kesehatan mental yang terjangkau, dukungan keluarga dan teman, serta regulasi yang membatasi akses remaja terhadap perjudian online. Melalui upaya bersama ini, diharapkan dapat mengurangi tingkat kecanduan judi online pada remaja dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Dengan demikian, agresivitas dan kontrol diri memiliki peran yang signifikan dalam memengaruhi kecanduan judi online pada remaja. Memahami faktor-faktor ini dengan lebih baik dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan mengatasi masalah kecanduan judi online merupakan langkah penting dalam memastikan kesejahteraan dan perkembangan yang sehat bagi generasi muda demi masa depan menjadi lebih baik.
Terakhir, penulis menyampaikan terima kasih kepada para pembaca yang telah berkenan meluangkan waktunya membaca artikel ini. Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat juga jiwa yang sehat untuk terhindar dari kejadian dalam artikel ini, maka mari besama-sama saling menjaga demi masa depan cerah yang sedang menanti.
* Penulis adalah mahasiswa Psikologi UIN Ar Raniry Banda Aceh