Oleh: Maulana Khairi.*
Bulan Ramadan merupakan bulan istimewa bagi umat Islam. Pada bulan ini, kaum muslimin diwajibkan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Ibadah puasa dilaksanakan dari terbit hingga terbenam matahari (Syam, 2017). Aktivitas puasa ini membuat bulan Ramadan pun menjadi bulan dengan nuansa yang sangat berbeda. Bulan Ramadan merupakan bulan ibadah. Dalam keyakinan seorang muslim, ibadah pada bulan Ramadan menjanjikan banyak pahala dari Allah SWT. (Syam, 2017; Zaprulkhan, 2007).
Kaum musliminpun sangat menanti-nanti kehadiran bulan Ramadan. Saat waktunya tiba, dengan gegap gempita semboyan “Marhaban Ya Ramadan” menyebar dalam kesehariannya. Poster-poster dengan semboyan tersebut bertebaran, baik di jalan, media massa, bahkan hingga di media sosial. Bulan Ramadan menawarkan hal-hal positif di dalamnya. Adanya hal-hal positif yang menyenangkan dapat membuat seseorang merasakan kegembiraan.
Bulan Ramadan menjadi semakin istimewa, karena di dalamnya terdapat peristiwa turunnya Alquran dan malam Lailatul Qadr. Dalam ajaran Islam, malam Lailatul Qadr adalah malam dimana rahmat dan ampunan Allah melimpah ruah yang mampu membersihkan dosa dosa di masa lalu. Sebagai umat muslim kita harus Meyakini bahwasanya alquran adalah kitab suci yang sengaja diturunkan Allah SWT sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia termasuk kedalam rukun iman ketiga yang harus dipenuhi oleh umat muslim. Itu sebabnya malam nuzulul quran juga sangat besar.
Mengutip dari Aku Cinta Islam (A. Rofiq) (2016: 2), proses turunnya alquran atau nuzulul quran itu sendiri sebenarnya tidak terjadi secara langsung, namun terjadi dengan berangsur-angsur dalam kurun waktu sekitar 22 tahun, 22 bulan dan 22 hari. Hal tersebut pun semata-mata bertujuan untuk meneguhkan hati Rasulullah agar senantiasa mengingat ayat-ayat Alquran. Selain itu, hikmah lain dari turunnya alquran secara berangsur-angsur tersebut ialah agar ayat-ayat alquran tersebut dapat lebih mudah dimengerti dan diamalkan oleh para pengikut Rasulullah (umat muslim) nantinya.
Sebagai seorang muslim, mengimani Alquran sebagai kitab suci yang berisi pedoman hidup umat manusia adalah sebuah kewajiban. Oleh sebab itu, kita perlu memaknai nuzulul quran sebagai peristiwa penting di mana pedoman hidup tersebut diturunkan oleh Allah SWT kepada umat manusia khususnya muslim sebagai petunjuk hidup di dunia dan akhirat.
Bagi seorang muslim memperingati hari nuzulul quran adalah sangat penting, karena dengan memperingati nuzul quran seorang muslim mengimani bahwa alquran diturunkan pada bulan yang suci untuk memberikan manfaat beserta syafaat bagi umat manusia, karna sejatinya yang ada di dunia ini sudah dijelaskan terlebih dahulu di dalam alquran. Turunnya alquran adalah mukjizat terbesar bagi umat manusia khususnya bagi umat muslim yang diturunkan allah melalui malaikat jibril kepada rasulullah.
Alquran adalah pedoman bagi manusia serta rahmat bagi semesta alam yang di dalam alquran terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan yang mampu membimbing umat manusia menjadi lebih baik. Sudah seharusnya umat muslim dapat mengambil hikmah dari turunnya alquran ini untuk membuat diri lebih dekat kepada allah dengan sering membaca alquran dan memahami isinya agar tenang hidup di dunia dan menjadi amal yang sangat baik untuk mempersiapkan hari akhirat kelak.
Sudah seharusnya di bulan Ramadan kita memperkuat keimanan agar meraih ridha Allah terutama pada malam lailatul qadar atau yang biasa disebut malam nuzulul quran dengan meningkatkan ibadah kita kepada allah SWT.
*Penulis Adalah Mahasiswa S1 Prodi Kpi Uinar-Raniry dan Peminat Komunikasi Politik